KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah kami
dapat menyelesaikan makalah yg berjudul “KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,
TRIMESTER II, TRIMESTER III”. Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah
ini yaitu untuk menjelaskan secara singkat mengenai pengertian, jenis-jenis,
penyebab, dan dampak dari permasalahan ibu hamil itu sendiri.
Tentunya makalah ini tidak lepas dari
bantuan semua pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
Orang tua kami atas segala dukungan
dan bantuannya, baik secara moril maupun materil .
Teman-teman dan semua pihak yg
terlibat atas bantuan nya.
kami menyadari penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca semua sangat diharapkan. Dan harapan kami semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para pembaca
Bogor, 25 Mei 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..….................i
DAFATR ISI …………………………………………………………………….....................ii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………............1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….............1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………......................1
1.3 Tujuan …………....................……………………………………………...............2
BAB II. PEMBAHASAN …………………………………………………………….............3
2.1 Istirahat dan Tidur …………..........................…………………………...............3
2.2 Imunisasi ……….................................................................................…............3
2.3 Berpergian (Travelling) ……………………….…………………………..............4
2.4 Persiapan Persalinan
…………………………...........................………............5
2.5 Memantau Kesejahteraan Janin ....................................................................11
2.6 Mobilisasi, Body Mekanik .................................................................................11
2.7 Exercise/Senam Hamil ......................................................................................16
BAB III. PENUTUP ………………………………………………………………….............17
3.1
Kesimpulan …………………………………………………………………...........17
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..........18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kehamilan
dibagi menjadi tiga buah Trimester yaitu Kehamilan Trimester I, Kehamilan
Trimester II dan Kehamilan Trimester III. Dalam setiap kehamilannya banyak ibu
hamil yang mengalami permasalahan kehamilan di tiap masa kehamilan yang
berbeda, tetapi lepas dari hal tersebut semua ibu hamil memiliki kebutuhan
dasar yang sama dan harus dipenuhi.
Masa awal
kehamilan biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman. Contohnya, timbulnya rasa
mual dan kelelahan yang sangat, biasanya adalah gejala yang sangat umum
terjadi. Gejala lain, seperti mimisan dan infeksi kandung kemih, sangat jarang
terjadi. Segera setelah ibu mengalami kehamilan, tubuh ibu mulai mengadakan
beberapa perubahan besar yang membuatnya dapat menerima kehadiran janin selama
37 minggu yang penuh dengan pertumbuhan dan perubahan. Kelenjar-kelenjar pada
sistem endokrin dan plasenta meningkatkan produksi hormonnya. Volume darah
bertambah dan rahim membesar. Pada bulan keempat kehamilan, ibu akan merasa
jauh lebih baik, biasanya karena tubuh telah beradaptasi dengan perubahan besar
yang terjadi. Sampai saat ini tiba ibu boleh merasa tenang, karena
gejala-gejala yang dirasakan pada trimester pertama berarti ibu menjalani
kehamilan yang normal yang akan berakhir dengan baik pula. Mual pada pagi hari
dan gejala lain yang ibu rasakan pada saat ini biasanya akan dapat dihadapi
dengan baik.
Ibu hamil
hendaknya mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan body
mekanik (sikap tubuh yang baik), ini diinstruksikan kepada wanita hamil karena
diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama
kehamilan. Dengan meningkatnya pengetahuan akan kesehatan, kini kaum wanita
mulai memiliki kesadaran akan pentingnya kebutuhan-kebutuhan dasar yang dia
butuhkan selama masa kehamiannya. Ini bukan berarti hanya berlaku pada ibu
hamil saja tetapi ini juga termasuk kesadaran suami, keluarga bahkan lingkungan
sekitar untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk ibu hamil demi
kelancaran dan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian kehamilan?
2.
Bagaimana tanda dan gejala kehamilan?
3.
Bagaimana perubahan fisiologis pada kehamilan?
4.
Apa saja kebutuhan dasar pada ibu hamil dan cara pemenuhannya?
5.
Apa saja ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian kehamilan
2.
Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan
3.
Untuk mengetahui perubahan fisiologis pada kehamilan
4.
Untuk mengetahui. kebutuhan dasar pada ibu hamil dan cara pemenuhannya
5.
Untuk mengetahui ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Istirahat dan tidur
Jadwal istirahat dan tidur perlu
diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur secara teratur dapat
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin.
2.2 Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil
diharuskan melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal
dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat
mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus
untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan
pada trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4
minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5 mL.
imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah
diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada
saat kunjungan antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian )
1. Kebutuhan
Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III
Imunisasi
|
Interval
|
Durasi
Perlindungan
|
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
|
Selama kunjungan antenatal pertama
4 minggu setelah TT1
6 bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 tahun setelah TT4
|
-
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun (seumur hidup)
|
Karena imunisasi ini sangat penting,
maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui dan mendapat informasi yang benar
tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana
maksimal dan cepat.
2.3 Bepergian (Travelling)
Sedang hamil tidak berarti Anda tidak
dapat pergi berlibur untuk seluruh 9 bulan Anda istilah, tetapi tidak berarti
bahwa anda harus melakukan sedikit ekstra hati-hati ketika membuat rencana,
baik untuk menjamin kenyamanan dan perlindungan Anda dan bayi yg belum lahir.
Bepergian dengan pesawat udara biasa
tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahaykan kehamilan. Tekanan udara di
dalam kabin penumpang telah diatur sesuai atmosfer biasa. Aman untuk melakukan
perjalanan udara di trimester kedua, dan International Air Transport
Association (IATA) pedoman menyarankan Anda berhenti perjalanan udara setelah
minggu ke 36. Menghindari risiko kelahiran prematur dan komplikasi lain. Jika
Anda memperoleh yang cukup besar dan ke 28. Minggu, maka anda harus membawa
surat dari ibu yang menunjukkan layanan yang ditujukan tanggal, karena beberapa
maskapai Mei permintaan ini ketika anda memeriksa untuk keselamatan Anda
sendiri. Walaupun ia bukan yang sering berada pada tahap pertama adalah
kehamilan membahayakan anda atau bayi Anda, tetapi yang penting untuk minum
banyak air dan pastikan Anda bangun dan stretch kaki Anda secara teratur
sebagai bayi berat dapat membuat Anda lebih rentan terhadap peredaran darah
masalah selama penerbangan panjang. Morning sickness juga dapat membuat Anda lebih
rentan terhadap perjalanan penyakit, dan banyak melakukan perjalanan, sebagai
obat penyakit tidak dianjurkan selama kehamilan Anda hanya akan dapat mencoba
solusi alternatif seperti akupunktur band (band laut) atau teh jahe.
Disarankan ibu untuk tidak lama
berkendaran jarak sendiri, karena posisi mengemudi bisa jadi sangat tidak
nyaman dan lama drive dapat sangat melelahkan. Pastikan kursi dan seatbelt yang
disesuaikan dengan baik dan memakai pakaian longgar nyaman. Juga pastikan ibu
memiliki cukup untuk makan dan minum selama perjalanan jalan untuk menjaga
tingkat energi atas.
2. Kebutuhan Traveling Pada
Ibu Hamil Trimester I, II, III
1. Boleh asal konsultasi lebih dahulu
2. waktu terbaik adalah pada usia kehamilan trimester II
(minggu ke 13 sampai ke 28)
3. Trimester I akan menganggu karena mual, kelelahan,
resiko abortus
4. Trimester III akan menganggu karena beban perut makin
besar, kelelahan, resiko prematur.
2.4 Persiapan persalinan dan laktasi
Salah satu persiapan persalinan
adalah meningkatkan kesehatan optimal dan segera dapat memberikan laktasi.
Untuk mempersiapkan laktasi, peerlu dilakukan persiapan perawatan payudara
untuk persiapan laktasi. Persiapan mental dan fisik yang cukup membuat proses
menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.
Payudara adalah sumber ASI yang
merupakan makanan utama bagi bayi, yang perlu diperhatikan dalam persiapan
laktasi adalah :
· Bra harus sesuai dengan pembesaran
payudara yang sifatnya menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan
· Sebaliknya ibu hamil masuk dalam kelas
”bimbingan persiapan menyusui”.
· Penyuluhan (audio-visual) tentang :
- Keunggulan ASI dan kerugian susu botol
- Manfaat rawat gabung
- Perawatan bayi
- Gizi ibu hamil dan menyusui
-
Keluarga berencana,dll
· Dukungan psikologis pada ibu untuk
menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan menyusui
· Pelayanan pemeriksaan payudara dan
senam hamil
· Persiapan psikologis untuk ibu
menyusui berupa sikap ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor :
- Adat istiadat / kebiasaan / kebiasaan
menyusui di daerah masing-masing
- Pengalaman menyusui sebelumnya /
pengalaman menyusui dalam keluarga / tidak
- Pengetahuan tentang manfaat ASI,
kehamilan yang diinginkan atau tidak
- Dukungan dari tenaga kesehatan, teman
atau kerabat dekat.
Langkah-langkah yang harus diambil
dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah :
· Mendorong setiap ibu untuk percaya dan
yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya, menjelaskan pada ibu bahwa
persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil
menjalaninnya. Bila ada masalah, petugas kesehatan akan menolong dengan senang
hati.
· Keyakinan ibu akan keuntungan ASI dan
kerugian susu botol / formula
· Memecahkan masalah yang timbul pada
ibu yang mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau
keluarga lain
· Mengikutsertakan suami atau anggota
keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu harus dapat beristirahat cukup
untuk kesehatannya dan bayinya, sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam
keluarga
· Setiap saat ibu diberi kesempatan
untuk bertanya dan tenaga kesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan
kemauannya dalam membantu ibu sehingga keraguan atau ketakutan untuk bertanya
tentang masalah yang dihadapinya.
Perawatan payudara sebelum melahirkan
(Prenatal Breast Care)
Bertujuan memelihara hygiene
payudara, melenturkan atau menguatkan puttng susu, dan mengeluarkan puting susu
yang datar atau masuk ke dalam (retracted nipple). Teknik perawatannya adalah
sebagai berikut:
· Kompres puting susu dan daerah
sekitarnya dengan menempelkan kapas atau lap yang di basahi minyak.
· Bersihkan puting susu dan daerah
sekitarnya dengan handuk kering yang bersih.
· Pegang kedua puting susu, lalu tari
keluar bersama dan diputar 20 kali ke
dalam dan keluar.
· Pangkal payudara dipeganag dengan
kedua tangan lalu payudara diurut dari pangkal menuju puting sebanyak 30 kali.
· Kemudian pijat daerah aerola sehingga
keluar cairan 1 – 2 tetes untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.
Selain mengonsumsi makanan bergizi
dan menjalani pola hidup sehat, ada 3 hal penting yang perlu dilakukan ibu agar
sukses menyusui, yaitu:
· Tumbuhkan Niat
Niat adalah kunci sukses untuk
memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati. Niat ini harusnya sudah tertanam
kuat jauh hari sebelumnya, yakni sejak si kecil masih berada dalam kandungan
ibu. Ibu harus bertekad akan memberikan makanan yang terbaik bagi bayinya.
Dengan niat bulat, ibu akan berpikir optimis. Dari situ terbentuk energi
positif yang akan memengaruhi kesiapan semua organ-organ menyusui sehingga ASI
pun mengalir lancar. Jika ibu yakin bisa menyusui, ASI yang keluar pasti
banyak.
· Hilangkah Stres
Buang jauh-jauh semua pikiran negatif
tentang ASI dan menyusui. Yakinlah, setiap ibu pasti bisa menyusui dan bayi tak
akan pernah kekurangan ASI. Di sisi lain, ibu juga tak boleh terlalu
bersemangat untuk memberikan ASI, karena sikap berlebihan ini (euforia) akan
mengganggu sistem metabolisme produksi susu sehingga ASI yang keluar justru
jadi sedikit. Bila ada masalah, ibu dianjurkan berkonsultasi ke klinik laktasi.
· Lakukan Pijat Payudara
Pemijatan pada payudara dapat
meningkatkan volume ASI, lakukan dua kali sehari saat mandi pagi dan sore.
Berikut panduannya:
a. Cuci tangan sampai bersih, keringkan,
lalu tuangkan minyak ke telapak tangan. Sokong payudara kiri dengan tangan
kiri. Buatlah gerakan melingkar kecil-kecil dengan dua atau tiga jari tangan
kanan, dari pangkal payudara dan berakhir di daerah puting susu dengan gerakan
spiral. Puting tak perlu dipijat karena tak berkelenjar. Kemudian, buat gerakan
memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu di
seluruh bagian payudara. Lakukan hal sama untuk payudara kanan.
b. Letakkan kedua telapak tangan di antara
dua payudara. Urut dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan
lepaskan kedua payudara secara perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih
30 kali.
c. Sangga payudara kiri dengan kedua
tangan, ibu jari di atas dan empat jari lain di bawah. Peras dengan lembut
payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah puting susu. Lakukan
hal yang sama pada payudara kanan.
d. Kemudian lakukan gerakan tangan dengan
posisi paralel. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain
mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah
puting susu. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.
e. Letakkan satu tangan di sebelah atas dan
satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah
puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian
payudara terkena urutan.
f. Selanjutnya puting dibersihkan dengan
menggunakan kapas dan minyak. Minyak berguna untuk melenturkan dan melembapkan
puting agar saat menyusui puting tak gampang lecet. Bersihkan dengan kapas
bersih yang dicelup ke dalam air hangat.
g. Usai pemijatan, lakukan pengompresan.
Sediakan dua baskom sedang yang masing-masing berisi air hangat dan air dingin.
Dengan menggunakan waslap, kompres kedua payudara bergantian dengan air dingin,
masing-masing selama satu menit. Selanjutnya, kompres bergantian selama 3 kali
berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat. Bersihkan dengan handuk
hingga kering.
h. Usai dipijat, ketuk-ketuklah payudara
memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja
lebih baik.
PERSIAPAN UNTUK PERSALINAN DI RUMAH
SAKIT
Persiapan Yang Harus Dibawa ke Rumah
Sakit
Setelah minggu-minggu terakhir
kehamilan anda waktu akan terasa begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan
akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih baik jika anda sudah
mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat hari H tiba.
Setelah kehamilan anda mencapai
sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-barang
untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas
khusus. Ingat untuk memberitahukan suami anda tentang tas yang telah anda
persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya telah siap.
Beberapa barang yang diperlukan untuk
IBU di rumah sakit:
Baju tidur. Bawalah baju tidur yang
nyaman untuk anda pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian depan
sehingga mempermudah untuk menyusui bayi anda. Bawalah baju tidur dengan jumlah
yang cukup anda dapat memperkirakan untuk persalinan normal atau alamiah
biasanya 2 hari dan untuk persalinan operasi Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
1 set Baju untuk anda pulang dari
rumah sakit. Anda mungkin masih tetap terlihat seperti hamil, karena butuh
waktu untuk tubuh kembali ke bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman,
dan tidak sempit.
Sandal. Untuk anda berjalan sepanjang
koridor rumah sakit dan juga menjaga kaki anda untuk tetap hangat.
Pakaian dalam. Bawalah BH untuk
menyusui dan celana dalam secukupnya.
Pembalut wanita khusus untuk ibu
bersalin.
Gurita atau korset untuk ibu baru
bersalin.
Perlengkapan anda. Bawalah juga
bedak, sisir, lipstick, pengharum tubuh/deodoran anda untuk anda berdandan
karena anda akan bertemu dengan teman atau keluarga yang mengunjungi anda
setelah proses kelahiran.
Handuk, sabun. Pada beberapa rumah
sakit menyediakannya, tapi tergantung bila anda ingin menggunakan milik anda
sendiri maka anda lebih baik mepersiapkannya.
Keperluan untuk BAYI anda:
Biasanya keperluan bayi akan
disediakan oleh rumah sakit. Anda cukup menyediakan persiapan untuk pulang dari
rumah sakit.
Popok, bawalah beberapa buah.
Baju bayi, bawalah 2 buah karena bayi
kadang Gumo(memuntahkan sedikit susu).
Selimut atau Bedong.
Kaos kaki dan tanggan.
Gendongan.
Persiapkanlah apa yang perlu anda
bawa ke Rumah Sakit untuk persiapan persalinan dalam 1 tas dan letakkan
ditempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa memberitahu pasangan anda tentang
tas itu.
4.
Kebutuhan Persiapan Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III
A. Membuat rencana persalinan
1) Tempat persalinan
2) Memilih tenaga kesehatan terlatih
3) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
4) Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
5) Siapa yang akan menemani saat persalinan
6) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut
7) Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
B. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika
terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan tidak ada
C. Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
D. Membuat rencana/pola menabung
E. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk
persalinan
2.5 MEMANTAU KESEJAHTERAAN BAYI
Biasanya pada ibu hamil trimester pertama belum
terlalu memperhatikan tentang perkembangan janin mereka. Namun baru pada
trimester dua ibu hamil lebih memperhatikan janin mereka dengan memantau
perkembangannya. Contohnya seperti pemeriksaan USG. Ibu itu dapat melihat
gerakan janin yang ada di perut mereka baik dengan 3 dimensi maupun 4 dimensi.
Jika terjadi ketidak normalan pada janin merekapun dapat terlihat sehingga
dapat untuk mengetahui sejak awal.
Selain itu ibu hamil juga bisa memantaunya dengan cara
memeriksa pada bidan, di situ akan diperiksa leopold dan akan didengar DJJ oleh
bidan. Selain itu ibu hamil dapat berkonsultasi baik keluhan maupun saran
kepada ibu bidan.
Ibu hamilpun dapat memantau tumbuh kembang janinnya
sendiri dengan cara lebih memperhatikan makanannya apakah sudah cukup gizi atau
belum. Pola istirahat pun dapat lebih dijaga karena sebaiknya ibu hamil tidak
boleh terlalu lelah, faktor lingkungan yang bersih dan nyaman pun sangat
diperluka bagi ibu hamil.
2.6 Mobilisasi, Body Mekanik
2.6.1 Pengertian Body Mekanik
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana
caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat
tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan
kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari
yang aman dan nyaman selama kehamilan.
Sikap tubuh seorang wanita yang
kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Alternatif sikap untuk mencegah dan
mengurangi sakit pinggang :
1. Gerakan atau goyangkan panggul
dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus
atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
2. Untuk berdiri yang lama misalnya
menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu kaki diatas alas yang
rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.
3. Untuk duduk yang lama caranya
yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut
lebih tinggi dari pada paha.
4. Menggunakan body mekanik dimana
disini otot-otot kaki yang berperan.
a. Untuk menjangkau objek pada lantai
atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan kedua lutut punggung harus
lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
b. Untuk mengangkat objek yang berat
seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan
agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut
kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain
sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.
5. Menyarankan agar ibu memakai
sepatu yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi.
Ibu hamil boleh melakukan
kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat
melakukan pekerjaan seperti menyapu,mengepel, masak, dan mengajar. Semua
pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai
cukup waktu untuk istirahat.
2.6.2 Sikap Tubuh yang Perlu
diperhatikan oleh Ibu Hamil
Secara anatomi, ligamen sendi putar
dapat meningkatkan pelebaran/pembesaran rahim pada ruang abdomen. Nyeri pada
ligamen ini terjadi karena pelebarab dan tekanan pada ligemen karena adanya
pembesaran rahim. Nyeri pada ligamen ini merupakan suatu ketidaknyamanan pada
ibu hamil.
Sikap tubuh yang perlu diperhatikan
oleh ibu hamil adalah sebagai berikut :
a. Duduk
Tempatkan tangan di lutut dan tarik
tubuh ke posisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala seperti
ketika ibu berdiri.
b. Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat
membantu sewaktu hamil di saat janin berat janin semakin bertambah, jangan
berdiri untuk jangka waktu yang lama. Berdiri dengan menegakkan bahu dan
mengangkat pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki.
c. Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai
sepatuberhak tinggi atau tanpa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcin karena
mudah menghilangkan keseimbangan.
d. Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap kalau sudah
terbiasa namun tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling supaya ada ruangan
bagi anak anda. Posisi miring juga mengenangkan, namun jangan lupa memakai
guling untuk menopang beratrahim anda. Sebaiknya setelah usia kehamilan enam
bulan, hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama
dapat menyebabkan pingsang. Tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari
badan dapat mengurangi rasa lelah.
e. Bangun dari berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser
dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu
perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu.
Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri Lakukan setiap
kali ibu bangun dari berbaring.
f. Membungkuk dan mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan
gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat
punggung tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.
2.6.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Mobilisasi, Body Mekanik
1. Faktor yang Mempengaruhi Body
Mekanik :
a. Status Kesehatan
Perubahan status kesehatn dapat
mempengaruhi dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf berupa
penurunan koordinasi sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
b. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap
mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya secara benar,
sehingga akan mengurangi energi yang dikeluarkan.
c. Situasi dan Kebiasaan
Misalnya sering mengangkat benda-benda
berat.
d. Gaya Hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan
menyebabkan stres sehingga menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga
dapat menggangu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang
akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
e. Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan
tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mudah mengalami
perubahan dalam mekanika tubuh.
f. Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat
menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
2. Faktor yang Mempengaruhi
Mobilisasi
a. Kebudayaan
Sebagai contoh,orang yang memiliki
budaya sering berjalan jauh memiliki kemamapuan mobilitas yang kuat.
b. Gaya Hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan
menyebabkan stres sehingga menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga
dapat menggangu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang
akhirnya akan mempengaruhi mobilisasi,
c. Proses Penyakit/injury
Dapat mempengaruhi fungsi sistem
tubuh.
d. Tingkat Energi
Untuk dapat melakukan mobilitas yang
baik, dibutuhkan energi yang cukup.
e. Tingkat Perkembangan
Kemampuan atau kematangan fungsi alat
gerak sejalan dengan perkembagan usia.
2.7 Exercise / Senam Hamil
Secara umum, tujuan utama persiapan
fisik dari senam hamil sebagai berikut :
Ø
Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati
untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak
dan lain-lain.
Ø
Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam
kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat
berlangsung lebih cepat dan kebutuhan
oksigen akan terpenuhi.
- Memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
- Memperoleh relaksasi yang sempurna
dengan latihan kontraksi dan relaksasi.
- Mendukung ketenangan fisik.
Beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut :
Ø
Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu)
Ø
Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang
menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak premature pada persalinan
sebelumnya
Ø
Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
Ø
Berpakaian cukup longgar
Ø
Menggunakan kasur
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kehamilan (graviditas) adalah mulai
dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan persalinan. Kehamilan dibagi
menjadi 3 tahapan yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
trimester II dimulai bulan ke- 4 sampai bulan ke- 6, trimester III dimulai
bulan ke- 7 sampai bulan ke- 9. Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan
ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda, oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang
hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya kebutuhan dasar ibu hamil
yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu hamil
tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk
sebisa mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu
kelancaran kehamilan ibu.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://askep-askeb-kita.blogspot.com/
2. Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan
Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher.
3. Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada
Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
4. Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa
Mahkota.
5. Walsh, Linda. 2001. Community – Based
Care During the Childbearing Year. W.B Saunders Company. United States of
America.
6. ______________ . 2003. Buku 2 : Asuhan
Antenatal. Pusdiknakes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar