Sabtu, 08 Juni 2013

MANFAAT ZAT GIZI BAGI KESEHATAN WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPANNYA


BAB I
PENDAHULUAN

 I. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi ditujukan bagi laki-laki maupun perempuan namun dalam hal ini perempuan mendapatkan perhatian lebih karena begitu kompleksnya alat reproduksi perempuan. Kesehatan reproduksi membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan alat reproduksi seseorang,selain itu kesehatan reproduksi juga membahas tentang siklus hidup serta permasalahan yang dihadapi oleh perempuan.
 Permasalahan yang dihadapi perempuan sangat kompleks daripada permasalahan yang dihadapi oleh laki-laki. Dalam setiap fase atau masanya perempuan memiliki masalah yang berbeda-beda. Tumbuh kembang merupakan salah satu dri siklus yang penting bagi kelangsungan hidup perempuan. Tumbuh kembang seorang perempuan harus diperhatikan sejak dini,dari perempuan dalam masa bayi dan anak hingga masa dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan sesesorang sangat perlu perhatian penuh dalam masa-masa bayi dan anak,karena dalam masa-masa ini akan dibentuk pola perilaku seseorang kelak. Apabila pola perkembangan dan pertumbuhannya terhambat pada masa-masa ini seseorang juga akan mengalami kesulitan menjalani kehidupannya saat remaja dan dewasa kelak.
II. Rumusan Masalah
 1. Apa saja manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupannya
2. Apakah yang dimaksud dengan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan efeknya bagi kesehatan?
3. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh?
 III. Tujuan
 1. Untuk menjelaskan menjelaskan tentang manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupannya.
 2. Untuk menjelaskan tentang karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan efeknya bagi kesehatan.
3. Untuk menjelaskan tentang keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  MANFAAT ZAT GIZI BAGI KESEHATAN WANITA SEPANJANG DAUR  KEHIDUPAN


Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas SDM di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisinya saat masa janin dalam kandungan. Akan tetapi perlu diingat bahwa keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan juga jauh sebelumnya, yaitu pada saat remaja atau usia sekolah. Demikian seterusnya status gizi remaja atau usia sekolah ditentukan juga pada kondisi kesehatan dan gizi pada saat lahir dan balita.
United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus kehidupan. Faktor penyebab masalah gizi menunjukkan secara sistimatis determinan yang berpengaruh pada masalah gizi yang dapat terjadi pada masyarakat. Sehingga upaya perbaikan gizi akan lebih efektif dengan selalu mengkaji faktor penyebab tersebut.
Kehidupan manusia dimulai sejak di dalam kandungan ibu. Sehingga calon ibu perlu memounyai kondisi yang baik. Kesehatan dan gizi ibu hamil merupakan kondisi yang sangat diperlukan bagi sang bayi untuk menjadi sehat. Jika tidak, maka dari awal kehidupan kehidupan manusia akan bermasalah pada kehidupan selanjutnya.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah keadaan bayi lahir dengan berat badan <2500 gram. Keadaan gizi ibu yang kurang baik sebelum hamil dan pada waktu hamil cenderung melahirkan BBLR, bahkan kemungkinan bayi meninggal dunia.
Sejak anak dalam kandungan hingga berumur 2 tahun merupakan masa emas yang merupakan masa kritis untuk tumbuh kembang fisik, mental dan sosial. Pada masa ini tumbuh kembang otak paling pesat (80%) yang akan menentukan kualitas SDM pada masa dewasa. Sehingga potensi anak dengan IQ yang rendah sangat memungkinkan.
Anak yang dilahirkan dengan berat badan rendah berpotensi menjadi anak dengan gizi kurang bahkan menjadi buruk. Lebih lanjut lagi gizi buruk pada anak balita berdampak pada penurunan tingkat kecerdasan atau IQ. Setiap anak gizi buruk mempunyai risiko kehilangan IQ 10-13 poin. Lebih jauh lagi dampak yang diakibatkan adalah meningkatnya kejadian kesakitan bahkan kematian. Mereka yang masih dapat bertahan hidup akibat kekurangan gizi yang bersifat permanen kualitas hidup selanjutnya mempunyai tingkat yang sangat rendah dan tidak dapat diperbaiki meskipun pada usia berikutnya kebutuhan gizinya sudah terpenuhi. Istilah “generasi hilang” terutama disebabkan pada awal kehidupannya sulit memperoleh pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
Gambaran kurang gizi lainnya yang juga menjadi masalah gizi utama adalah Kurang zat gizi mikro, seperti kurang vitamin A, kurang zat besi, dan kurang yodium terutama di beberapa daerah endemis. Lebih dari 100 juta penduduk berisiko untuk kurang zat gizi mikro ini.
Kurang zat besi pada wanita hamil meningkatkan risiko kematian wanita pada saat melahirkan, dan meningkatkan risiko kematian risiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak
Kurang vitamin A selain berdampak pada risiko kebutaan juga risiko kematian balita karena infeksi. Kurang vitamin A ikut berperan pada tingginya angka kematian balita di Indonesia dan berpotensi terhadap rendahnya produktivitas kerja.
Kekurangan Yodium dapat menyebabkan kerusakan mental. Pada ibu yang kekurangan yodium menyebabkan bayi lahir mati, cacat fisik atau kerusakan berat pada otak. Penduduk yang tinggal di daerah rawan kurang yodium berpotensi kehilangan IQ sebesar 50 poin IQ per orang. Diperkirakan 10% penduduk usia dewasa di perkotaan atau 10 juta orang mengalami gizi lebih. Hal ini perlu disikapi mengingat kelebihan gizi dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabet, jantung koroner, hypertensi, osteoporosis dan kanker.





B.           Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul dengan bobot yang cukup besar. Karbohidrat tersusun atas monosakarida-monosakarida yang akhirnya berikat membentuk molekul dengan bobot cukup besar. Monosakarida tersebut umumnya dibentuk oleh unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terkadang, nitroten, fosfor, dan sulfur, hadir dalam ikatan-ikatan monosakarida tersebut.
Karbohidrat adalah makanan yang mudah dicerna dan akan berubah menjadi gula untuk menjadi bahan bakar tubuh Anda. Ketika proses ini terjadi, Anda akan memperoleh energi.
Secara umum, monosakarida pembentuk karbohidrat dapat dibedakan menjadi 3, yakni monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat. Karena bentuknya yang paling sederhana, monosakarida tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil melalui teknik hidrolisis. Salah satu bentuk monosakarida yang cukup dikenal adalah glukosa dan galaktosa.
Sementara itu, disakarida merupakan gabungan dua monosakarida yang terbentuk melalui ikatan gugus hidroksil yang dimiliki oleh kedua monosakarida tersebut. Disakarida dapat dipecah menjadi bentuk-bentuk monosakaridanya melalui mekanisme hidrolisis. Bentuk-bentuk disakarida yang cukup terkenal adalah sukrosa yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa. Laktosa, terdapat pada susu, disusun oleh monosakarida glukosa dan galaktosa.
Polisakarida merupakan gabungan besar dari monosakrida pembentuknya. Karena bentuknya yang kompleks dan besar, polisakarida tidak bisa dipisahkan dengan hidrolisis biasa. Bentuk-bentuk polisakarida yang cukup dikenal adalah sellulosa, glikogen, dan amillum.
1.        Sumber Karbohidrat
Karbohidrat umumnya terdapat dalam makanan pokok manusia. Misalnya, makanan pokok orang Indonesia adalah nasi, jagung, dan sagu. Ketiga jenis makanan tersebut banyak mengandung karbohidrat. Umbi-umbian tercatat memiliki banyak sekali sumber karbohidrat. Umbi-umbian, seperti talas, singkong, gadung, dan sukun, dipercaya dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif selain nasi
Dr Tan Shot Yen memaparkan alpukat juga bisa dijadikan sumber karbohidrat alternatif. Selain karbohidrat, alpukat mengandung lemak tak jenuh, potassium, dan zat antioksidan yang tinggi. Pada kasus rawan pangan, diversifikasi panganan karbohidrat sangat penting dilakukan. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah ketergantungan sumber karbohidrat tunggal, seperti nasi dan jagung.
Selain itu, diversifikasi pangan bertujuan untuk memaksimalkan sumber-sumber karbohidrat yang Tuhan berikan kepada manusia. Diversifikasi pangan juga dilakukan untuk memaksimalkan potensi lokal terkait ketersediaan sumber karbohidrat. Diversifkasi pangan juga dapat berimplikasi terhadap jalur distribusi pangan yang selama ini mengandalkan beras sebagai bahan pangan paling penting pada jalur distribusi.
Dengan adanya diversifikasi pangan, khususnya karbohidrat, jalur distribusi tersebut diharapkan dapat dipotong sehingga dapat membentuk harga jual yang pas. Pada akhirnya, daya beli masyarakat akan meningkat.
2.        Manfaat Karbohidrat                                          
Karbohidrat mempunyai fungsi utama sebagai sumber energi tubuh. Karbohidrat berperan sebagai bahan bakar utama mesin metabolisme tubuh. Glukosa berperan penting dalam proses metabolisme sehingga dapat dihasilkan energi. Energi tersebut pada akhirnya digunakan untuk aktivitas makhluk hidup. 1 gram karbohidrat memiliki kandungan energi sebesar 4 kalori.
Selain itu, karbohidrat berperan penting dalam menjaga cadangan makanan makhluk hidup. Cadangan tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanannya. Kentang menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi-umbian. Cadangan makanan pada kentang tersebut dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan energi mereka.
Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu, karbohidrat dapat ditemui di kerangka-kerangka luar serangga.
Manfaat karbohidrat yang baik adalah karbohidrat yang biasanya tinggi serat dan tetap seperti keadaan alaminya. Dengan ini, Anda akan mendapatkan perasaan yang lebih lengkap dan akan merasa lebih bersemangat lagi. Beberapa contoh di antaranya adalah apel, seledri
C.           Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.         
1.        Fungsi protein
Fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam tubuh kita
2.            Manfaat Protein Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
 sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
·                Kerontokan rambut.
·                Penyakit kekurangan protein atau biasa disebut kwasiorkor. Umumnya penderitanya adalah anak kecil yang tidak mendapat asupan nutrisi protein yang cukup pada masa pertumbuhannya.
·                Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan hingga menyebabkan kematian.
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid- peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNA transkripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

3.        Sumber Protein
·                Daging
·                Ikan
·                Telur
·                Susu Sapi
·                Susu Kedelai , kacang kacangan, dan produk sejenis Quark
·                Tumbuhan berbji Suku polong-polongan, Kentan
4.            Keuntungan Protein
·                Sumber energi
·                Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
·                Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
·                Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
D.            Lemak
 Kita biasanya akan merasa risih jika tubuh kita dihiasi lemak. Karena itu kita akan segera sigap mencari cara untuk mengenyahkan lemak -khususnya di bagian perut- dengan cara apa pun yang ditawarkan. Entah dengan minum teh diet, akupunktur, atau berolahraga. Memiliki massa tubuh yang ramping (otot-otot) akan membantu metabolisme yang tinggi, menjaga tulang tetap kuat, mencegah cidera, dan mengusir penyakit, termasuk osteoporosis, diabetes, artritis, sakit punggung, dan tekanan darah tinggi. Yang lebih penting lagi, tubuh yang ramping jelas lebih enak dilihat
 Namun perlu Anda ketahui, menjaga lemak tubuh tetap dalam kadar yang normal juga diperlukan. Lemak tubuh pada dasarnya dibutuhkan agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan normal dan sehat. Ada beberapa alasan lain mengapa kita harus tetap memelihara kadar lemak tubuh yang sehat.
1.        Fungsi Lemak
·           Perlindungan.
 Lemak penting untuk melindungi tubuh kita, untuk membantu mengatur suhu tubuh, dan melindungi kita dari hawa yang sangat panas dan dingin.
·           Fungsi tubuh.
Lemak tubuh penting untuk menjalankan fungsi tubuh dengan sehat dan normal.
·           Penyerapan vitamin.
Lemak berfungsi sebagai pengangkut vitamin A, D, E, dan K yang mudah larut dalam lemak. Tanpa lemak tubuh, Anda bisa kekurangan vitamin yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
·           "Peredam kejut" pribadi.
Lemak adalah mekanisme bantalan tubuh yang alami. Lemak mengelilingi dan melindungi organ-organ vital, dan menjaga sendi-sendi. Bahkan atlet pun memerlukan lemak untuk melindungi tubuh mereka dari cidera yang potensial dialami saat bertanding.
·           Struktur sel, kecantikan, dan pertambahan usia.
Lemak adalah bagian dari struktur sel-sel kita, yang penting untuk memelihara kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Meskipun kita rajin fitnes dan tubuh kita kencang, namun lemak tubuh yang sehat juga akan menjaga kita tetap terlihat feminin, tidak seperti Madonna yang membuat tubuhnya terlihat seperti laki-laki.
·           Kesuburan.
 Lemak tubuh membantu untuk memastikan produksi hormon, termasuk hormon seks. Wanita, yang memiliki lemak tubuh sangat rendah, cenderung memiliki kadar estrogen yang juga rendah. Hal ini bisa berakibat terhentinya menstruasi.
·           Energi dan daya tahan.
Dengan memiliki lemak tubuh dalam kadar yang sehat, kita bisa menghindarkan diri dari penyakit dan kelelahan yang kronis. Selain itu, lemak tubuh yang rendah akan mengurangi atau menurunkan energi.
                                                                           
Ada beberapa cara yang berbeda untuk mengukur kadar lemak tubuh, dan metode yang satu mungkin lebih akurat daripada metode lainnya. Namun setiap orang membutuhkan kadar lemak yang berbeda dari yang lain, sehingga akan lebih baik jika kita mengetahui kadar lemak yang sehat dalam range persentase tertentu. Jika Anda sudah berhenti menstruasi, atau jika Anda mudah terkena flu atau kelelahan, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah kadar lemak tubuh Anda berada pada tingkat yang sehat.
E. Vitamin
Berbagai vitamin

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.[17] Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.[17]

Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin.[18] Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.[17] Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).[1]

Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.[1] Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.[19] Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.[1]

 Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.[18] Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.[19]
Vitamin B1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.[17] Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.[1]
Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia.[1] Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.[6] Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3

Beri-beri, penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B1

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.[20] Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.[20] Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.[17] Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.[19]
Vitamin B5

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.[6] Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. [20] Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.[1]
Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.[20][6] Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.[20] Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.[19]
Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.[20] Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.[6] Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.[1]
Vitamin C

 Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi.

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. [21] Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.[22] Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.[21] Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.[21]
Vitamin D

Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.[23] Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.[24] Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan.[1] Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.[17]
Vitamin E

Struktur molekul vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.[19]
Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.[25] Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.[17]
Senyawa serupa vitamin

 Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin ({{lang-en|vitamin like substances).[26] Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi dan sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini tidaklah sepenting vitamin.[27]

Kolina merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel.[28] Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin yang larut dalam air.[29] Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan penyusun sel darah merah. Karnitina merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.[28]
Vitamin sebagai antioksidan

Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals).[30] Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.[31]

 Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak jaringan tubuh, terutama paru-paru.

Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).[32] Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin.[33] Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.[6]

Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.[33] Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.[33]

Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.[30] Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Vitamin dan penuaan tubuh

 Struktur mitokondria, salah satu organel sel penghasil energi bagi tubuh

Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis.[34] Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh.[33] Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.

Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh.[30] Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini.[30] Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.

Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh best bodybuilding supplements oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif.[35] Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang.
F. Mineral
Kalsium
Kegunaan: Kalsium adalah salah satu mineral yang sangat penting.
Sumber Alamiah Terbaik: Tubuh kita akan menyerap kalsiumnya dalam bentuk apa pun, meski bentuk kalsium yang baik adalah dolomite. Ada yang salah menduga bahwa sumber kalsium tubuh manusia adalah susu. Selain itu susu sulit diserap tubuh dan karena itu bukan sumber kalsium yang bagus.
Kromium
Kegunaan: Kromium akhir-akhir ini diketahui sebagai unsur tiruan esensial yang penting untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Sejumlah kajian memperlihatkan bahwa kekurangan kromium bisa meningkatkan resiko serangan kanker. Tampaknya mineral ini menghambat pembentukan tumor dan kanker payudara spontan pada tikus. Selain itu, kromium juga digunakan untuk mengobati alergi atau hipersensitif terhadap bahan-bahan kimia.
Tembaga
Kegunaan: Mineral yang esensial ini memiliki fungsi yang luas, termasuk membantu mengubah besi menjadi hemoglobin dan menaikkan manfaat vitamin C. Mineral ini biasanya diambil dengan suplemen-suplemen yang lain.
Germanium
Kegunaan: Bentuk germanium yang digunakan dalam situasi-situasi klinis adalah germanium organik. Mineral ini berfungsi meningkatkan kekuatan tubuh dalam mengatasi infeksi dan aktivitas radikal-radikal bebas tanpa melakukan sesuatu secara aktif.
Magnesium
Kegunaan: Magnesium terlibat di hampir segala kegiatan tubuh, dari sintesa protein sampai fungsi syaraf dan kontraksi otot.
Sumber Alamiah Terbaik: Selain daripada dolomit, sumber-sumber alamiah terbaik magnesium adalah jeruk nipis, buah anggur dan apel.
Mangan
Kegunaan: Mangan adalah unsur tiruan yang ditemukan dalam tulang, jaringan lunak, kelejnar pituitary, hati dan ginjal dengan urutan konsentrasi yang menurun.
Sumber Alamiah Terbaik: Sayur-mayur dedaunan berwarna hijau dan biji-bijian utuh.
Molibdenum
Kegunaan: Logam esensial ini memiliki fungsi yang beragam, termasuk ambil bagian dalam tiga sistem enzim penting di dalam tubuh. Logam ini ada dalam kebanyakan makanan dan tubuh mustahil kekurangan mineral iini, kecuali dalam kasus-kasus ketidakseimbangan mineral.
Fosfor
Kegunaan: Fosfor berfungsi membantu meningkatkan fungsi sel dan konduksi syaraf. Kelebihan fosfor bisa menghilangkan kalsium dari tubuh.
Sumber Alamiah Terbaik: Ikan dan daging unggas.
Potasium
Kegunaan: Potasium adalah elemen penting yang dapat menurunkan tekanan darah dan mampu mengeluarkan sisa-sisa pembakaran dalam tubuh.
Sumber Alamiah Terbaik: Pisang, sayur-mayur dedaunan berwarna hijau dan buah sitrus.
Selenium
Kegunaan: Kekurangan selenium secara tersirat menyebabkan berbagai macam kondisi seperti penyakit jantung dan kanker. Tujuan utama selenium ini adalah sebagai bagian enzim yang tugasnya melindungi sel-sel dari oksidasi atau kerusakan radikal-radikal bebas.
Besi
Kegunaan: Slah satu fungsi utama besi adalah mengikat hemoglobin. Besi akan hilang bila Anda kehilangan darah dalam cadangan besi sulit digantikan karena jeleknya daya-penyediaan secara biologis. Ketidakmampuan tubuh untuk menyerap zat besi kasusnya semakin meningkat karena polusi cadmium dan timah selanjutnya mengurangi persediaan zat besi dalam tubuh.
Sumber Alamiah Terbaik: Zat besi yang berasal dari daging bisa lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi yang berasal dari sayur-mayur.
Seng
Kegunaan: Seng sangat penting untuk pertumbuhan sel, sintesa protein dan pemanfaatan vitamin A. Tidak seperti tembaga, seng kemungkinan tidak terdapat dalam kebanyakan diet. Sebagian besar metode pemrosesan makanan mengakibatkan hilangnya seng dari makanan yang terbuat dari biji-bijian. Seng adalah bahan gizi yang mudah pecah dan karena itu harus dikonsumsi secara tersendiri.




G. Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

1.    Pengertian
Air (H0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia.Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.Namun bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di dalam tubuh,nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa berolahraga seperti tubuh seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan tubuh nonatlet.Di dalam tubuh,sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan,seperti paru-paru atau jantung,sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi.Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L cairan perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin,500 ml melalui keluarnya keringat,400ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja).Sehingga berdasarkan estimasi ini,konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas ��240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairandan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkanpartikel-partikelbermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
Ø  cairan intraseluler dan
Ø  cairan ekstraseluler.
Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompokyaitu:cairan intravaskuler(plasma),cairan interstitial dan cairan transeluler.Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan intraokuler,dan sekresi saluran cerna.

2.    Fungsi Cairan Tubuh
Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.Selain itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat.Selain berperan dalam proses metabolisme,air yang terdapat di dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata,mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief tubuh,katalisator reaksi biologik sel,pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut.Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal,air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.

3.    Proportion Of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain :
a.Umur
b.Kondisi lemak tubuh
c.Sex


Perhatikan Uraian berikut ini :No.          Umur  Presentase
1.         Bayi (baru lahir)      . 75 %
2.         Dewasa :
a.Pria (20-40 tahun)
b.Wanita (20-40 tahun)   
60 %
50 %
3.         . Usia Lanjut  45-50 %


Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.

4.     Elektrolit Utama Tubuh Manusia

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan asam-asam organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium (K+), Kalsium (Ca++),magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian denganbagian yang lainnya,tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.
a. Kation :
Ø  Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrogen pada
   Ion sodium
   di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

Ø  Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
Ø  Calcium (Ca++) :
 - Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang
   dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
 - Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
 - Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan
    protrombin dan trombin
 - Sumber : susu dengan kalsium tinggi,ikan dengan tulang,sayuran,dll.
b.Anion :
Ø  Chloride (Cl -) :
 - Kadar berlebih di ruang ekstrasel
 - Membantu proses keseimbangan natrium
 - Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
 - Sumber : garam dapur
Ø  Bicarbonat (HCO3 -) :
 Bagian dari bicarbonat buffer sistem
 - Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana
   garam untuk
 - Menurunkan PH.
Ø  Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
 - Bagian dari fosfat buffer system
 - Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
 - Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang
 - Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

5.     Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh

 Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

Ø  Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi
dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
Ø  Fase II :
 Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
Ø  Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit
tubuh dengan cara :
      Diffusi
      Filtrasi
      Osmosis
      Aktiv Transport

Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif.Hampir semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif.Diffusi sederhana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas.
Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu :
      Permebelitas membran kapiler dan sel
      Konsenterasi
      Potensial listrik
      Perbedaan tekanan.

Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.
konsentrasi dan muatan listrik disebut transportasi aktif.Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.
Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler,terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan olehalbumin serum.Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi.Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.
Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil,suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.
6.    Regulating Body Fluid Volumes
Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara lain melalui proses penguapan ekspirasi penguapan kulit, ginjal (urine),ekresi pada proses metabolisme.

a. Intake Cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah
No.     Umur  Berat Badan (kg)   Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).
1          hari     3,0       250-300
2          1 tahun         9,5       1150-1300
3.         2 tahun         11,8    1350-1500
4.         6 tahun         20,0    1800-2000
5.         10 tahun       28,7    2000-2500
6          14 tahun       . 45,0  2200-2700
7.         18 tahun(adult)      54,0    2200-2700


Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler,sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah,perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara sendiri.Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal.

b.Output Cairan
 Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
Ø  Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.Pada orang dewasa.Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya,bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankankeseimbangan dalam tubuh.

Ø  IWL (Insesible Water Loss) :
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalahberkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat.

Ø  Keringat :
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon iniberasal dari anterior hypotalamus,sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis padakulit.
Ø  Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari,yang diaturmelalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
7.    Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel.Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel.
Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma.Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.

    Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air.Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap,maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh.hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.Water turnover dibagi dalam:
 1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar; dan
 2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen seperti   
     proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.
    Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya.Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya.Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan.Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.

Ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:

Ø  mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).
Ø  mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal

Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan darah.Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting.Retensi Na+ meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri.Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron,Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air.Hormon ini disekresi leh sel atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan volume plasma.Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine sehingga mengembalikan volume darah kembali normal.

2. Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan.semakin tinggi osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).

Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel.Ion natrium merupakan solut yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel.sedangkan di dalam cairan intrasel,ion kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel.Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik di kedua kompartmen ini.

 pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui:

      Perubahan osmolaritas di nefron

Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan osmolaritas yang pada akhirnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen.Glomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus proksimal (300 mOsm).Dinding tubulus ansa Henle pars decending sangat permeable terhadap air,sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta.Hal ini menyebabkan cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik.

Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan secara aktif memindahkan NaCl keluar tubulus.Hal ini menyebabkan reabsobsi garam tanpa osmosis air.Sehingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus koligen menjadi hipoosmotik.Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen bervariasi bergantung pada ada tidaknya vasopresin (ADH).Sehingga urine yang dibentuk di duktus koligen dan akhirnya di keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga bergantung pada ada tidaknya vasopresis (ADH).

      Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH)

peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus yang mensintesis vasopresin.Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus koligen.Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta.Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di duktus  koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan.
selain itu,rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga terbentuk perilaku untuk membatasi haus,dan cairan di dalam tubuh kembali normal.

      Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Sebagai kesimpulan,pengaturan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin.Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotikus, osmoreseptor di hypotalamus,dan volume reseptor atau reseptor regang di atrium.Sedangkan dalam sistem endokrin,hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara,jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh,maka hormone atriopeptin (ANP) akan meningkatkan eksresi volume natrium dan air.

perubahan volume dan osmolaritas cairan dapat terjadi pada beberapa keadaan.Faktor lain yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah umur, suhu lingkungan,diet,stres,dan penyakit.

8.    Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain:
      Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia,karena usia akanberpengaruh pada luas permukaan tubuh,metabolisme,dan berat badan.Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa.Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

      Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

      Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit.Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

      Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel,glukosa darah,dan pemecahan glykogen otot.Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi airsehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

      Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya :
- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
  keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
         pemenuhan intake cairan

Tindakan Medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction,nasogastric tube dan lain-lain.

Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.

Pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh,dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

9.     Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :
      Volume
      Osmolalitas
      Komposisi
Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) danmenyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatifsama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF).
Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF)dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah ang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini.
Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa disertaiperubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif secaraosmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.

a. Ketidakseimbangan Volume
• kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)
Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangancairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasiy ang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia.
- cairan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan
   cairan
   tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).
- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya
  melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal,
  Dextrose
  5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.
- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya
   Kurang dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %.,NaCl.0,45 %,NaCl  
   0,33%

   • Kelebihan Volume ECF :
Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema.Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang berlebihan.Edema dapat terlokalisir atau generalisata.

b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional
Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan tubuh.Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi)adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma.
 Pahami jugaperubahan komposisional di bawah ini :
    • Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5
      mEq/L.
    • Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama
      dengan
      5,5 mEq/L.
    • Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan
      ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Betapa pentingnya fungsi gizi untuk wanita sepanjang daur kehidupannya. Jika janin yang dikandung kurang mendapatkan gizi maka bayi yang akan dilahirkan pun kemungkinan mengalami cacat. Maka dari itu untuk menghindari hal tersebut ibu hamil haruslah pandai untuk memilih makanan yang banyak mengandung gizi yang baik bagi kesehatan ibu hamil maupun janin. Semua dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Dengan demikian ibu hamil dapat memahami pentingnya nutrisi dan pengelolaan menu makanan sehat dan seimbang pada kehamilan.
















DAFTAR PUSTAKA

Boyle, MA and SL Roth.2010. Personal Nutrition. Wadsworth, Cengage LearningRoizen, MF, and Mehmet. 2006. You on A Diet. Harper Collins Publisher.Goran MI, and BA. Gower. Relation between visceral fat and disease risk in children and adolescents 1999. Am J Clin Nutr;70(suppl):149S–56S.Ebbeling, et al. 2007.Effects of a Low–Glycemic Load Vs Low-Fat Diet in Obese Young Adults, JAMA : 297: 2092-2102.Parks, et al.1999.Effects of a low-fat, high-carbohydrate diet on VLDL triglyceride assembly, production, and clearance. J. Clin. Invest. 104:1087–1096.Heni, M, et al. 2010. Pancreatic Fat is negatively associated with insulin secretion in individuals with impaired fasting glucose and/ or impaired glucose tolerance: a nuclear magnetic resonance study. Diabetes Metab Res Rev (2010) (DOI : 10.1002/dmmr.1073).
http://www.anneahira.com/manfaat-karbohidrat.htm
http://bestbio4life.com/manfaat-karbohidrat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein

Tidak ada komentar:

Posting Komentar