BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental
dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran &
sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi ditujukan bagi laki-laki maupun
perempuan namun dalam hal ini perempuan mendapatkan perhatian lebih karena
begitu kompleksnya alat reproduksi perempuan. Kesehatan reproduksi membahas
berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan alat reproduksi seseorang,selain
itu kesehatan reproduksi juga membahas tentang siklus hidup serta permasalahan
yang dihadapi oleh perempuan.
Permasalahan yang
dihadapi perempuan sangat kompleks daripada permasalahan yang dihadapi oleh
laki-laki. Dalam setiap fase atau masanya perempuan memiliki masalah yang
berbeda-beda. Tumbuh kembang merupakan salah satu dri siklus yang penting bagi
kelangsungan hidup perempuan. Tumbuh kembang seorang perempuan harus
diperhatikan sejak dini,dari perempuan dalam masa bayi dan anak hingga masa
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan sesesorang sangat perlu perhatian penuh
dalam masa-masa bayi dan anak,karena dalam masa-masa ini akan dibentuk pola
perilaku seseorang kelak. Apabila pola perkembangan dan pertumbuhannya
terhambat pada masa-masa ini seseorang juga akan mengalami kesulitan menjalani
kehidupannya saat remaja dan dewasa kelak.
II. Rumusan Masalah
1.
Apa saja manfaat zat-zat gizi bagi
wanita sepanjang daur kehidupannya
2. Apakah yang dimaksud dengan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan efeknya bagi kesehatan?
3. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh?
III. Tujuan
1. Untuk menjelaskan menjelaskan tentang manfaat zat-zat gizi bagi wanita
sepanjang daur kehidupannya.
2. Untuk menjelaskan tentang karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan efeknya bagi kesehatan.
3. Untuk menjelaskan tentang
keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANFAAT ZAT GIZI BAGI KESEHATAN WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan
kualitas SDM di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh
kondisinya saat masa janin dalam kandungan. Akan tetapi perlu diingat bahwa
keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan juga jauh sebelumnya,
yaitu pada saat remaja atau usia sekolah. Demikian seterusnya status gizi
remaja atau usia sekolah ditentukan juga pada kondisi kesehatan dan gizi pada
saat lahir dan balita.
United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan
gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur,
dengan mengikuti siklus kehidupan. Faktor penyebab masalah gizi menunjukkan
secara sistimatis determinan yang berpengaruh pada masalah gizi yang dapat
terjadi pada masyarakat. Sehingga upaya perbaikan gizi akan lebih efektif
dengan selalu mengkaji faktor penyebab tersebut.
Kehidupan manusia dimulai sejak di dalam kandungan ibu.
Sehingga calon ibu perlu memounyai kondisi yang baik. Kesehatan dan gizi ibu
hamil merupakan kondisi yang sangat diperlukan bagi sang bayi untuk menjadi
sehat. Jika tidak, maka dari awal kehidupan kehidupan manusia akan bermasalah
pada kehidupan selanjutnya.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah keadaan bayi lahir
dengan berat badan <2500 gram. Keadaan gizi ibu yang kurang baik sebelum
hamil dan pada waktu hamil cenderung melahirkan BBLR, bahkan kemungkinan bayi
meninggal dunia.
Sejak anak dalam kandungan hingga berumur 2 tahun merupakan
masa emas yang merupakan masa kritis untuk tumbuh kembang fisik, mental dan
sosial. Pada masa ini tumbuh kembang otak paling pesat (80%) yang akan
menentukan kualitas SDM pada masa dewasa. Sehingga potensi anak dengan IQ yang
rendah sangat memungkinkan.
Anak yang dilahirkan dengan berat badan rendah berpotensi
menjadi anak dengan gizi kurang bahkan menjadi buruk. Lebih lanjut lagi gizi
buruk pada anak balita berdampak pada penurunan tingkat kecerdasan atau IQ.
Setiap anak gizi buruk mempunyai risiko kehilangan IQ 10-13 poin. Lebih jauh
lagi dampak yang diakibatkan adalah meningkatnya kejadian kesakitan bahkan
kematian. Mereka yang masih dapat bertahan hidup akibat kekurangan gizi yang
bersifat permanen kualitas hidup selanjutnya mempunyai tingkat yang sangat
rendah dan tidak dapat diperbaiki meskipun pada usia berikutnya kebutuhan
gizinya sudah terpenuhi. Istilah “generasi hilang” terutama disebabkan pada
awal kehidupannya sulit memperoleh pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
Gambaran kurang gizi lainnya yang juga menjadi masalah gizi
utama adalah Kurang zat gizi mikro, seperti kurang vitamin A, kurang zat besi,
dan kurang yodium terutama di beberapa daerah endemis. Lebih dari 100 juta
penduduk berisiko untuk kurang zat gizi mikro ini.
Kurang zat besi pada wanita hamil meningkatkan risiko
kematian wanita pada saat melahirkan, dan meningkatkan risiko kematian risiko
bayi yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang besi dapat berdampak
pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ
anak
Kurang vitamin A selain berdampak pada risiko kebutaan juga
risiko kematian balita karena infeksi. Kurang vitamin A ikut berperan pada
tingginya angka kematian balita di Indonesia dan berpotensi terhadap rendahnya
produktivitas kerja.
Kekurangan Yodium dapat menyebabkan kerusakan mental. Pada
ibu yang kekurangan yodium menyebabkan bayi lahir mati, cacat fisik atau kerusakan
berat pada otak. Penduduk yang tinggal di daerah rawan kurang yodium berpotensi
kehilangan IQ sebesar 50 poin IQ per orang. Diperkirakan 10% penduduk usia
dewasa di perkotaan atau 10 juta orang mengalami gizi lebih. Hal ini perlu
disikapi mengingat kelebihan gizi dapat menyebabkan penyakit degeneratif
seperti diabet, jantung koroner, hypertensi, osteoporosis dan kanker.
B. Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan senyawa makromolekul dengan bobot yang cukup besar. Karbohidrat
tersusun atas monosakarida-monosakarida yang akhirnya berikat membentuk molekul
dengan bobot cukup besar. Monosakarida tersebut umumnya dibentuk oleh unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Terkadang, nitroten, fosfor, dan sulfur, hadir
dalam ikatan-ikatan monosakarida tersebut.
Karbohidrat
adalah makanan yang mudah dicerna dan akan berubah menjadi gula untuk menjadi
bahan bakar tubuh Anda. Ketika proses ini terjadi, Anda akan memperoleh energi.
Secara umum,
monosakarida pembentuk karbohidrat dapat dibedakan menjadi 3, yakni
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah bentuk paling
sederhana dari karbohidrat. Karena bentuknya yang paling sederhana,
monosakarida tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil melalui
teknik hidrolisis. Salah satu bentuk monosakarida yang cukup dikenal adalah
glukosa dan galaktosa.
Sementara
itu, disakarida merupakan gabungan dua monosakarida yang terbentuk melalui
ikatan gugus hidroksil yang dimiliki oleh kedua monosakarida tersebut.
Disakarida dapat dipecah menjadi bentuk-bentuk monosakaridanya melalui
mekanisme hidrolisis. Bentuk-bentuk disakarida yang cukup terkenal adalah
sukrosa yang terbentuk dari glukosa dan fruktosa. Laktosa, terdapat pada susu,
disusun oleh monosakarida glukosa dan galaktosa.
Polisakarida
merupakan gabungan besar dari monosakrida pembentuknya. Karena bentuknya yang
kompleks dan besar, polisakarida tidak bisa dipisahkan dengan hidrolisis biasa.
Bentuk-bentuk polisakarida yang cukup dikenal adalah sellulosa, glikogen, dan
amillum.
1. Sumber Karbohidrat
Karbohidrat
umumnya terdapat dalam makanan pokok manusia. Misalnya, makanan pokok orang
Indonesia adalah nasi, jagung, dan sagu. Ketiga jenis makanan tersebut banyak
mengandung karbohidrat. Umbi-umbian tercatat memiliki banyak sekali sumber
karbohidrat. Umbi-umbian, seperti talas, singkong, gadung, dan sukun, dipercaya
dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif selain nasi
Dr Tan Shot
Yen memaparkan alpukat juga bisa dijadikan sumber karbohidrat alternatif.
Selain karbohidrat, alpukat mengandung lemak tak jenuh, potassium, dan zat
antioksidan yang tinggi. Pada kasus rawan pangan, diversifikasi panganan
karbohidrat sangat penting dilakukan. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah
ketergantungan sumber karbohidrat tunggal, seperti nasi dan jagung.
Selain itu,
diversifikasi pangan bertujuan untuk memaksimalkan sumber-sumber karbohidrat
yang Tuhan berikan kepada manusia. Diversifikasi pangan juga dilakukan untuk
memaksimalkan potensi lokal terkait ketersediaan sumber karbohidrat.
Diversifkasi pangan juga dapat berimplikasi terhadap jalur distribusi pangan
yang selama ini mengandalkan beras sebagai bahan pangan paling penting pada
jalur distribusi.
Dengan
adanya diversifikasi pangan, khususnya karbohidrat, jalur distribusi tersebut
diharapkan dapat dipotong sehingga dapat membentuk harga jual yang pas. Pada
akhirnya, daya beli masyarakat akan meningkat.
2. Manfaat Karbohidrat
Karbohidrat
mempunyai fungsi utama sebagai sumber energi tubuh. Karbohidrat berperan
sebagai bahan bakar utama mesin metabolisme tubuh. Glukosa berperan penting
dalam proses metabolisme sehingga dapat dihasilkan energi. Energi tersebut pada
akhirnya digunakan untuk aktivitas makhluk hidup. 1 gram karbohidrat memiliki
kandungan energi sebesar 4 kalori.
Selain itu,
karbohidrat berperan penting dalam menjaga cadangan makanan makhluk hidup.
Cadangan tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanannya.
Kentang menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi-umbian. Cadangan makanan
pada kentang tersebut dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan energi mereka.
Karbohidrat
juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel merupakan
salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung
sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang merupakan
salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu, karbohidrat dapat ditemui di
kerangka-kerangka luar serangga.
Manfaat
karbohidrat yang baik adalah karbohidrat yang biasanya tinggi serat dan tetap
seperti keadaan alaminya. Dengan ini, Anda akan mendapatkan perasaan yang lebih
lengkap dan akan merasa lebih bersemangat lagi. Beberapa contoh di antaranya
adalah apel, seledri
C. Protein
Protein
(akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
1. Fungsi protein
Fungsi
protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari proses pertumbuhan
tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di dalam tubuh kita
2. Manfaat Protein Sebagai enzim
Hampir semua
reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi
karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein
besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
Kekurangan
Protein bisa berakibat fatal:
· Kerontokan rambut.
· Penyakit kekurangan protein
atau biasa disebut kwasiorkor. Umumnya penderitanya adalah anak kecil yang
tidak mendapat asupan nutrisi protein yang cukup pada masa pertumbuhannya.
· Kekurangan yang terus menerus
menyebabkan marasmus dan hingga menyebabkan kematian.
Dari makanan
kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi
peptid- peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal
ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino.
Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh
esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak
esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di
usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel
tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini
disebut dengan DNA transkripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih
lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
3. Sumber Protein
· Daging
· Ikan
· Telur
· Susu Sapi
· Susu Kedelai , kacang kacangan,
dan produk sejenis Quark
· Tumbuhan berbji Suku
polong-polongan, Kentan
4. Keuntungan Protein
· Sumber energi
· Pembetukan dan perbaikan sel
dan jaringan
· Sebagai sintesis hormon,enzim,
dan antibodi
· Pengatur keseimbangan kadar
asam basa dalam sel
D. Lemak
Kita biasanya akan merasa risih jika tubuh
kita dihiasi lemak. Karena itu kita akan segera sigap mencari cara untuk
mengenyahkan lemak -khususnya di bagian perut- dengan cara apa pun yang
ditawarkan. Entah dengan minum teh diet, akupunktur, atau berolahraga. Memiliki
massa tubuh yang ramping (otot-otot) akan membantu metabolisme yang tinggi,
menjaga tulang tetap kuat, mencegah cidera, dan mengusir penyakit, termasuk osteoporosis,
diabetes, artritis, sakit punggung, dan tekanan darah tinggi. Yang lebih
penting lagi, tubuh yang ramping jelas lebih enak dilihat
Namun perlu Anda ketahui, menjaga lemak tubuh
tetap dalam kadar yang normal juga diperlukan. Lemak tubuh pada dasarnya
dibutuhkan agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan normal dan sehat. Ada
beberapa alasan lain mengapa kita harus tetap memelihara kadar lemak tubuh yang
sehat.
1. Fungsi Lemak
· Perlindungan.
Lemak penting untuk melindungi tubuh kita,
untuk membantu mengatur suhu tubuh, dan melindungi kita dari hawa yang sangat
panas dan dingin.
· Fungsi tubuh.
Lemak tubuh
penting untuk menjalankan fungsi tubuh dengan sehat dan normal.
· Penyerapan vitamin.
Lemak
berfungsi sebagai pengangkut vitamin A, D, E, dan K yang mudah larut dalam
lemak. Tanpa lemak tubuh, Anda bisa kekurangan vitamin yang dapat menyebabkan
timbulnya penyakit.
· "Peredam kejut" pribadi.
Lemak adalah
mekanisme bantalan tubuh yang alami. Lemak mengelilingi dan melindungi
organ-organ vital, dan menjaga sendi-sendi. Bahkan atlet pun memerlukan lemak
untuk melindungi tubuh mereka dari cidera yang potensial dialami saat
bertanding.
· Struktur sel, kecantikan, dan
pertambahan usia.
Lemak adalah
bagian dari struktur sel-sel kita, yang penting untuk memelihara kesehatan
kulit, rambut, dan kuku. Meskipun kita rajin fitnes dan tubuh kita kencang,
namun lemak tubuh yang sehat juga akan menjaga kita tetap terlihat feminin,
tidak seperti Madonna yang membuat tubuhnya terlihat seperti laki-laki.
· Kesuburan.
Lemak tubuh membantu untuk memastikan produksi
hormon, termasuk hormon seks. Wanita, yang memiliki lemak tubuh sangat rendah,
cenderung memiliki kadar estrogen yang juga rendah. Hal ini bisa berakibat
terhentinya menstruasi.
· Energi dan daya tahan.
Dengan
memiliki lemak tubuh dalam kadar yang sehat, kita bisa menghindarkan diri dari
penyakit dan kelelahan yang kronis. Selain itu, lemak tubuh yang rendah akan
mengurangi atau menurunkan energi.
Ada beberapa
cara yang berbeda untuk mengukur kadar lemak tubuh, dan metode yang satu
mungkin lebih akurat daripada metode lainnya. Namun setiap orang membutuhkan
kadar lemak yang berbeda dari yang lain, sehingga akan lebih baik jika kita
mengetahui kadar lemak yang sehat dalam range persentase tertentu. Jika Anda
sudah berhenti menstruasi, atau jika Anda mudah terkena flu atau kelelahan,
sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah kadar lemak
tubuh Anda berada pada tingkat yang sehat.
E. Vitamin
Berbagai
vitamin
Secara garis
besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang
larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin
A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.[17] Vitamin yang larut dalam lemak
akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini
kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan.
Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam
tubuh.[17]
Berbeda
dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang
terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh.
Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin.[18]
Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus.
Vitamin A
Vitamin A,
yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam
pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini
juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.[17]
Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan
udara. Sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin A, antara lain susu, ikan,
sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan
(terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang,
dan pepaya).[1]
Apabila
terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak.
Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi
saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang
sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.[1]
Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut,
kulit kering bersisik, dan pingsan.[19] Selain itu, bila sudah dalam kondisi
akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.[1]
Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan
sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.
Vitamin B
Secara umum,
golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama
dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas.[18] Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat
meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.
Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B
berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.[19]
Vitamin B1
Vitamin B1,
yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang
memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas
sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme
protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami
berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.[17] Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk
mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi,
daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang
telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.[1]
Vitamin B2
Vitamin B2
(riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia.[1] Di
dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida
(adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi
energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.[6] Sumber vitamin
B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan
susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering
bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3
Beri-beri,
penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B1
Vitamin B3
juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan
protein.[20] Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga
kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.[20]
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.[17] Akan tetapi,
terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam
kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini
dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem
pencernaan, muntah-muntah, dan mual.[19]
Vitamin B5
Vitamin B5
(asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.[6] Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan
otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon
tubuh. [20] Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan
hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati,
seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2,
defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain
itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk
tidur.[1]
Vitamin B6
Vitamin B6,
atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial
bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim
A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam
lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.[20][6] Selain itu, vitamin ini juga
berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi
tubuh.[20] Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan
karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging,
dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit
pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.[19]
Vitamin B12
Vitamin B12
atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh
hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.[20] Vitamin
ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah.[6] Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk
memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia
(kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.[1]
Vitamin C
Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin
C-nya yang tinggi.
Vitamin C
(asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam
tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya. [21] Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat
menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.
Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat
membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai
penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.[22] Selain itu, vitamin
C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam
tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat
terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen.[21] Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan
batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.[21]
Vitamin D
Vitamin D
juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang.
Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.[23]
Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan
kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.[24] Di
samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami
kekejangan.[1] Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur
kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya
ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan
adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan
tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare,
berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.[17]
Vitamin E
Struktur
molekul vitamin E
Vitamin E
berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga
dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini
terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan
alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi
tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf
dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.[19]
Vitamin K
Vitamin K
banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam
tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain
itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat.[25] Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin
K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.[17]
Senyawa
serupa vitamin
Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh
kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat
Selain vitamin,
tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaran
metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas
yang mirip dengan vitamin sehingga seringkali disebut dengan istilah senyawa
serupa vitamin ({{lang-en|vitamin like substances).[26] Perbedaan utamanya
dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah
diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena kemiripan fungsi
dan sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin
ini tidaklah sepenting vitamin.[27]
Kolina
merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan senyawa serupa
vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk hidup dan berperan
dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa metabolisme sel.[28]
Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam golongan senyawa serupa vitamin
yang larut dalam air.[29] Peranannya dalam tubuh secara spesifik belum diketahui.
Contoh lain dari senyawa serupa vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat
(4-aminobenzoic acid, PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan
penyusun sel darah merah. Karnitina merupakan senyawa lain yang berperan dalam
sistem transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.[28]
Vitamin
sebagai antioksidan
Semua jenis
kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk
menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi,
salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam
metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen
dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan
nama radikal bebas (free radicals).[30] Oksigen yang tidak stabil memiliki
elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan
oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak
DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber
radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar
ultraviolet.[31]
Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas
yang dapat merusak jaringan tubuh, terutama paru-paru.
Tubuh
memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk
menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan
alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation
peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya
peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen
(O2).[32] Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah
glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin.[33] Beberapa
jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi.
Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh
adalah vitamin C dan vitamin E.[6]
Vitamin E
dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.[33]
Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang
tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan
jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat
satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi,
yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di
bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh
akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.[33]
Bila kadar radikal
bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi
oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti
kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.[30]
Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis
keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung
vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen
makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Vitamin dan
penuaan tubuh
Struktur mitokondria, salah satu organel sel
penghasil energi bagi tubuh
Penuaan
tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang
tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan
tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal
dengan istilah mitosis.[34] Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak
tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang
berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh.[33] Senyawa radikal bebas merupakan
salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria
merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami kerusakan oleh
senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya
reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat
metabolisme energi tubuh.[30] Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat
kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau
panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi
oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini.[30]
Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh
radikal bebas.
Vitamin
merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi
perusakan tubuh best bodybuilding supplements oleh senyawa radikal bebas
terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup
akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh
oksigen bebas yang reaktif.[35] Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam
menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit
degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi,
secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan
kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang.
F. Mineral
Kalsium
Kegunaan:
Kalsium adalah salah satu mineral yang sangat penting.
Sumber
Alamiah Terbaik: Tubuh kita akan menyerap kalsiumnya dalam bentuk apa pun,
meski bentuk kalsium yang baik adalah dolomite. Ada yang salah menduga bahwa
sumber kalsium tubuh manusia adalah susu. Selain itu susu sulit diserap tubuh
dan karena itu bukan sumber kalsium yang bagus.
Kromium
Kegunaan:
Kromium akhir-akhir ini diketahui sebagai unsur tiruan esensial yang penting
untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Sejumlah kajian memperlihatkan bahwa
kekurangan kromium bisa meningkatkan resiko serangan kanker. Tampaknya mineral
ini menghambat pembentukan tumor dan kanker payudara spontan pada tikus. Selain
itu, kromium juga digunakan untuk mengobati alergi atau hipersensitif terhadap
bahan-bahan kimia.
Tembaga
Kegunaan:
Mineral yang esensial ini memiliki fungsi yang luas, termasuk membantu mengubah
besi menjadi hemoglobin dan menaikkan manfaat vitamin C. Mineral ini biasanya
diambil dengan suplemen-suplemen yang lain.
Germanium
Kegunaan:
Bentuk germanium yang digunakan dalam situasi-situasi klinis adalah germanium
organik. Mineral ini berfungsi meningkatkan kekuatan tubuh dalam mengatasi
infeksi dan aktivitas radikal-radikal bebas tanpa melakukan sesuatu secara
aktif.
Magnesium
Kegunaan:
Magnesium terlibat di hampir segala kegiatan tubuh, dari sintesa protein sampai
fungsi syaraf dan kontraksi otot.
Sumber
Alamiah Terbaik: Selain daripada dolomit, sumber-sumber alamiah terbaik
magnesium adalah jeruk nipis, buah anggur dan apel.
Mangan
Kegunaan:
Mangan adalah unsur tiruan yang ditemukan dalam tulang, jaringan lunak,
kelejnar pituitary, hati dan ginjal dengan urutan konsentrasi yang menurun.
Sumber
Alamiah Terbaik: Sayur-mayur dedaunan berwarna hijau dan biji-bijian utuh.
Molibdenum
Kegunaan:
Logam esensial ini memiliki fungsi yang beragam, termasuk ambil bagian dalam
tiga sistem enzim penting di dalam tubuh. Logam ini ada dalam kebanyakan
makanan dan tubuh mustahil kekurangan mineral iini, kecuali dalam kasus-kasus
ketidakseimbangan mineral.
Fosfor
Kegunaan:
Fosfor berfungsi membantu meningkatkan fungsi sel dan konduksi syaraf.
Kelebihan fosfor bisa menghilangkan kalsium dari tubuh.
Sumber
Alamiah Terbaik: Ikan dan daging unggas.
Potasium
Kegunaan:
Potasium adalah elemen penting yang dapat menurunkan tekanan darah dan mampu
mengeluarkan sisa-sisa pembakaran dalam tubuh.
Sumber
Alamiah Terbaik: Pisang, sayur-mayur dedaunan berwarna hijau dan buah sitrus.
Selenium
Kegunaan:
Kekurangan selenium secara tersirat menyebabkan berbagai macam kondisi seperti
penyakit jantung dan kanker. Tujuan utama selenium ini adalah sebagai bagian
enzim yang tugasnya melindungi sel-sel dari oksidasi atau kerusakan
radikal-radikal bebas.
Besi
Kegunaan:
Slah satu fungsi utama besi adalah mengikat hemoglobin. Besi akan hilang bila
Anda kehilangan darah dalam cadangan besi sulit digantikan karena jeleknya
daya-penyediaan secara biologis. Ketidakmampuan tubuh untuk menyerap zat besi
kasusnya semakin meningkat karena polusi cadmium dan timah selanjutnya
mengurangi persediaan zat besi dalam tubuh.
Sumber
Alamiah Terbaik: Zat besi yang berasal dari daging bisa lebih mudah diserap
tubuh daripada zat besi yang berasal dari sayur-mayur.
Seng
Kegunaan:
Seng sangat penting untuk pertumbuhan sel, sintesa protein dan pemanfaatan
vitamin A. Tidak seperti tembaga, seng kemungkinan tidak terdapat dalam kebanyakan
diet. Sebagian besar metode pemrosesan makanan mengakibatkan hilangnya seng
dari makanan yang terbuat dari biji-bijian. Seng adalah bahan gizi yang mudah
pecah dan karena itu harus dikonsumsi secara tersendiri.
G. Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
1. Pengertian
Air (H0)
merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia.Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.Namun
bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di dalam tubuh,nilai
persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang
dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa berolahraga
seperti tubuh seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika
dibandingkan tubuh nonatlet.Di dalam tubuh,sel-sel yang mempunyai konsentrasi
air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga
badan,seperti paru-paru atau jantung,sedangkan sel-sel yang mempunyai
konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau
gigi.Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh
manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh
atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar
dari dalam tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2.5 L
cairan perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin,500 ml melalui
keluarnya keringat,400ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi
(pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces(tinja).Sehingga berdasarkan
estimasi ini,konsumsi antara 8-10gelas (1 gelas ��240 ml) biasanya dijadikan sebagai
pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per-harinya.
Cairan dan
elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah
satu bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairandan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah
larutan yang terdiri dari air( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkanpartikel-partikelbermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian
tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal
dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah
satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh
dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
Ø cairan intraseluler dan
Ø cairan ekstraseluler.
Cairan
intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan
cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari
tiga kelompokyaitu:cairan intravaskuler(plasma),cairan interstitial dan cairan
transeluler.Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,cairan
intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan
traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal,cairan
intraokuler,dan sekresi saluran cerna.
2. Fungsi Cairan Tubuh
Dalam proses
metabolisme yang terjadi didalam tubuh,air mempunyai 2 fungsi utama yaitu
sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat,vitamin dan mineral serta
juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh.Selain
itu,air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping
hasil metabolisme seperti karbon dioksida(CO ) dan juga senyawa nitrat.Selain
berperan dalam proses metabolisme,air yang terdapat di dalam tubuh juga akan
memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan
tubuh seperti mata,mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi 02 Sports
Science Brief tubuh,katalisator reaksi biologik sel,pelindung organ dan
jaringan tubuh serta juga akan membantu dalam menjaga tekanan darah dan
konsentrasi zat terlarut.Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan
dengan normal,air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.
3. Proportion Of Body Fluid
Prosentase
dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung
beberapa hal antara lain :
a.Umur
b.Kondisi
lemak tubuh
c.Sex
Perhatikan
Uraian berikut ini :No. Umur Presentase
1. Bayi (baru lahir) . 75 %
2. Dewasa :
a.Pria
(20-40 tahun)
b.Wanita
(20-40 tahun)
60 %
50 %
3. . Usia Lanjut 45-50 %
Pada orang
dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel
(cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat
badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 %cairan
interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.
4. Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut
yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.Non
elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak
bermuatan listrik, seperti:protein,urea,glukosa,oksigen,karbon dioksida dan
asam-asam organik.Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+),kalium
(K+), Kalsium (Ca++),magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat(HCO3-), fosfat
(HPO42-), sulfat (SO42-).
Konsenterasi
elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian denganbagian yang
lainnya,tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum
netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama
dengan jumlah muatan-muatan positif.
a. Kation :
Ø Sodium (Na+) :
- Kation
berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium
penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium
adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu
proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrogen pada
Ion sodium
di tubulus ginjal : ion hidrogen di
ekresikan
- Sumber :
snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.
Ø Potassium (K+) :
- Kation
berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga
keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur
kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber :
Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.
Ø Calcium (Ca++) :
- Membentuk garam bersama dengan fosfat,
carbonat, flouride di dalam tulang
dan
gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan
darah dengan proses pengaktifan
protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi,ikan
dengan tulang,sayuran,dll.
b.Anion :
Ø Chloride (Cl -) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur
Ø Bicarbonat (HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk
asam karbonat dan suasana
garam untuk
- Menurunkan PH.
Ø Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad
metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan
kekuatan dan kekerasan tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan
RNA.
5. Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh
terjadi dalam tiga fase yaitu :
Ø Fase I :
Plasma darah
pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi
dan oksigen
diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
Ø Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah
dari darah kapiler dan sel
Ø Fase III :
Cairan dan
substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke
dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel
mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut
berpindah.
Metode
perpindahan dari cairan dan elektrolit
tubuh dengan
cara :
Diffusi
Filtrasi
Osmosis
Aktiv Transport
Diffusi dan
osmosis adalah mekanisme transportasi pasif.Hampir semua zat berpindah dengan
mekanisme transportasi pasif.Diffusi sederhana adalah perpindahan
partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran
kapiler dan sel yaitu :
Permebelitas membran kapiler dan sel
Konsenterasi
Potensial listrik
Perbedaan tekanan.
Osmosis
adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.Difusi
air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah
dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.
konsentrasi
dan muatan listrik disebut transportasi aktif.Transportasi aktif berbeda dengan
transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat
(ATP).Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.
Natrium
tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan bagian
cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian
itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang
dihasilkan oleh darah kapiler,terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan
tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan olehalbumin serum.Proses
perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut
ultrafilterisasi.Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.
Meskipun
keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus menerus
namun komposisi dan volume cairan relatif stabil,suatu keadaan yang disebut
keseimbangan dinamis atau homeostatis.
6. Regulating Body Fluid Volumes
Di dalam
tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan
tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.Dalam kondisi normal
intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.Kondisi sakit
dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.Dalam
rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara
lain melalui proses penguapan ekspirasi penguapan kulit, ginjal (urine),ekresi
pada proses metabolisme.
a. Intake
Cairan
Selama
aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per
hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga
kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama
proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan
berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah
No. Umur Berat
Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).
1 hari 3,0 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3. 2 tahun 11,8 1350-1500
4. 6 tahun 20,0 1800-2000
5. 10 tahun 28,7 2000-2500
6 14 tahun . 45,0 2200-2700
7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700
Pengatur
utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan
berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi
intraseluler,sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan
darah,perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.Perasaan kering di
mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi secara
sendiri.Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi
oleh tractus gastrointestinal.
b.Output
Cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute
(proses) yaitu :
Ø Urine
Proses
pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan
proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal output urine sekitar
1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.Pada orang dewasa.Pada
orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap
harinya,bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankankeseimbangan dalam tubuh.
Ø IWL (Insesible Water Loss) :
IWL terjadi
melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi.Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalahberkisar 300-400
mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat
meningkat.
Ø Keringat :
Berkeringat
terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon iniberasal
dari anterior hypotalamus,sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang
belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis padakulit.
Ø Feces :
Pengeluaran
air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari,yang diaturmelalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
7. Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Pengaturan
keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume
cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel.Ginjal mengontrol volume
cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol
osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.Ginjal
mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine
sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air
dan garam tersebut.
1.
Pengaturan volume cairan ekstrasel.
Penurunan
volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan
menurunkan volume plasma.Sebaliknya,peningkatan volume cairan ekstrasel dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume
plasma.Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan
darah jangka panjang.
Mempertahankan keseimbangan asupan dan
keluaran (intake dan output) air.Untuk mempertahankan volume cairan tubuh
kurang lebih tetap,maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang
masuk ke dalam tubuh.hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar
kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.Water turnover dibagi
dalam:
1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara
tubuh dengan lingkungan luar; dan
2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan
antar pelbagai kompartmen seperti
proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler
ginjal.
Memperhatikan keseimbangan garam.Seperti
halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga
asupan garam sama dengan keluarannya.Permasalahannya adalah seseorang hampir
tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan
kebutuhannya.Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan
cenderung lebih dari kebutuhan.Kelebihan garam yang dikonsumsi harus
diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.
Ginjal
mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara:
Ø mengontrol jumlah garam (natrium) yang
difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus
Filtration Rate (GFR).
Ø mengontrol jumlah yang direabsorbsi di
tubulus ginjal
Jumlah Na+
yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan
darah.Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi
Na+ di tubulus distal dan collecting.Retensi Na+ meningkatkan retensi air
sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah
arteri.Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron,Atrial Natriuretic Peptide
(ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air.Hormon ini
disekresi leh sel atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan volume
plasma.Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan
eksresi urine sehingga mengembalikan volume darah kembali normal.
2.
Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.
Osmolaritas
cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu
larutan.semakin tinggi osmolaritas,semakin tinggi konsentrasi solute atau
semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi)
ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).
Osmosis
hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus
membran plasma di intrasel dan ekstrasel.Ion natrium merupakan solut yang
banyak ditemukan di cairan ekstrasel,dan ion utama yang berperan penting dalam
menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel.sedangkan di dalam cairan
intrasel,ion kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan
intrasel.Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan
perubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas
osmotik di kedua kompartmen ini.
pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh
tubuh dilakukan dilakukan melalui:
Perubahan osmolaritas di nefron
Di sepanjang
tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan osmolaritas yang pada
akhirnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara
keseluruhan di dukstus koligen.Glomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di
tubulus proksimal (300 mOsm).Dinding tubulus ansa Henle pars decending sangat
permeable terhadap air,sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke
kapiler peritubular atau vasa recta.Hal ini menyebabkan cairan di dalam lumen
tubulus menjadi hiperosmotik.
Dinding
tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan secara aktif
memindahkan NaCl keluar tubulus.Hal ini menyebabkan reabsobsi garam tanpa
osmosis air.Sehingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus koligen
menjadi hipoosmotik.Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen
bervariasi bergantung pada ada tidaknya vasopresin (ADH).Sehingga urine yang
dibentuk di duktus koligen dan akhirnya di keluarkan ke pelvis ginjal dan
ureter juga bergantung pada ada tidaknya vasopresis (ADH).
Mekanisme haus dan peranan vasopresin
(antidiuretic hormone/ADH)
peningkatan
osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang osmoreseptor di
hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus yang
mensintesis vasopresin.Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke
dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan
vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya aquaporin,
yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus koligen.Pembentukkan aquaporin
ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta.Hal ini menyebabkan
urine yang terbentuk di duktus koligen
menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh
tetap dipertahankan.
selain
itu,rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan osmolaritas
cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga
terbentuk perilaku untuk membatasi haus,dan cairan di dalam tubuh kembali
normal.
Pengaturan Neuroendokrin dalam
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Sebagai
kesimpulan,pengaturan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit
diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin.Sistem saraf mendapat
informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melalui
baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotikus, osmoreseptor di
hypotalamus,dan volume reseptor atau reseptor regang di atrium.Sedangkan dalam
sistem endokrin,hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan
cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ADH dengan
meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara,jika terjadi peningkatan
volume cairan tubuh,maka hormone atriopeptin (ANP) akan meningkatkan eksresi
volume natrium dan air.
perubahan
volume dan osmolaritas cairan dapat terjadi pada beberapa keadaan.Faktor lain
yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit di antaranya ialah umur,
suhu lingkungan,diet,stres,dan penyakit.
8. Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan
Cairan dan Elektrolit
Faktor-faktor
yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain:
Umur
Kebutuhan
intake cairan bervariasi tergantung dari usia,karena usia akanberpengaruh pada
luas permukaan tubuh,metabolisme,dan berat badan.Infant dan anak-anak lebih
mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa.Pada usia
lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi
ginjal atau jantung.
Iklim
Orang yang
tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah
memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui
keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas
dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
Diet
Diet
seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit.Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan
dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
Stress
Stress dapat
meningkatkan metabolisme sel,glukosa darah,dan pemecahan glykogen
otot.Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi airsehingga bila
berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
Kondisi Sakit
Kondisi
sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh Misalnya :
- Trauma
seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
- Penyakit
ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien
dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan
Tindakan
Medis
Banyak
tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
seperti : suction,nasogastric tube dan lain-lain.
Pengobatan
Pengobatan
seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan
elektrolit tubuh.
Pembedahan
Pasien
dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh,dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.
9. Gangguan Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit Tubuh
Tiga
kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :
Volume
Osmolalitas
Komposisi
Ketidakseimbangan
volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) danmenyangkut
kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatifsama,
sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF).
Ketidakseimbangan
osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF)dan menyangkut
bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah ang relatif tidak
seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan
hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini.
Kadar dari
kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa
disertaiperubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang
aktif secaraosmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.
a.
Ketidakseimbangan Volume
• kurangan
Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)
Kekurangan
volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangancairan tubuh
isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama.
Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasiy ang seharusnya
dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan
hipernatremia.
- cairan
Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan
cairan
tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %,
Larutan Ringer Lactate (RL).
- Cairan
hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya
melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan
dextrose 5 % dalam NaCl normal,
Dextrose
5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.
- Cairan
Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya
Kurang dari cairan tubuh, contohnya :
larutan Glukosa 2,5 %.,NaCl.0,45 %,NaCl
0,33%
• Kelebihan Volume ECF :
Kelebihan
cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan
dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang
berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement
cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema.Edema adalah penunpukan cairan
interstisial yang berlebihan.Edema dapat terlokalisir atau generalisata.
b.Ketidakseimbangan
Osmolalitas dan perubahan komposisional
Ketidakseimbangan
osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan tubuh.Karena natrium
merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF maka
kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi)adalah hiponatremia yaitu
rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar
natrium di dalam plasma.
Pahami jugaperubahan komposisional di bawah
ini :
• Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar
kalium serum kurang dari 3,5
mEq/L.
• Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar
kalium serum lebih dari atau sama
dengan
5,5 mEq/L.
• Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat
medik yang perlu segera dikenali, dan
ditangani untuk menghindari disritmia dan
gagal jantung yang fatal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Betapa pentingnya fungsi gizi untuk wanita sepanjang daur
kehidupannya. Jika janin yang dikandung kurang mendapatkan gizi maka bayi yang
akan dilahirkan pun kemungkinan mengalami cacat. Maka dari itu untuk
menghindari hal tersebut ibu hamil haruslah pandai untuk memilih makanan yang
banyak mengandung gizi yang baik bagi kesehatan ibu hamil maupun janin. Semua
dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, protein
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Dengan demikian ibu hamil dapat memahami pentingnya nutrisi dan pengelolaan
menu makanan sehat dan seimbang pada kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Boyle, MA
and SL Roth.2010. Personal Nutrition. Wadsworth, Cengage LearningRoizen, MF,
and Mehmet. 2006. You on A Diet. Harper Collins Publisher.Goran MI, and BA.
Gower. Relation between visceral fat and disease risk in children and
adolescents 1999. Am J Clin Nutr;70(suppl):149S–56S.Ebbeling, et al.
2007.Effects of a Low–Glycemic Load Vs Low-Fat Diet in Obese Young Adults, JAMA
: 297: 2092-2102.Parks, et al.1999.Effects of a low-fat, high-carbohydrate diet
on VLDL triglyceride assembly, production, and clearance. J. Clin. Invest.
104:1087–1096.Heni, M, et al. 2010. Pancreatic Fat is negatively associated
with insulin secretion in individuals with impaired fasting glucose and/ or
impaired glucose tolerance: a nuclear magnetic resonance study. Diabetes Metab
Res Rev (2010) (DOI : 10.1002/dmmr.1073).
http://www.anneahira.com/manfaat-karbohidrat.htm
http://bestbio4life.com/manfaat-karbohidrat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar